Kelurahan Ditotrunan, 31 Agustus 2024
Event Sapar Agung Ditotrunan 2024 kembali digelar dengan meriah dan khidmat, menghadirkan harmoni antara tradisi leluhur dan kehidupan modern. Masyarakat Kelurahan Ditotrunan berbondong-bondong mengikuti rangkaian acara yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya mereka.
Event Sapar Agung Ditotrunan 2024 merupakan agenda tahunan yang telah berlangsung mulai tahun kemarin (2023) sejak Heyin Krida Laksono, S.AP menjabat Lurah. Dimana masyarakat berkumpul untuk melakukan serangkaian prosesi pembuatan jenang sapar bersama-sama. Mulai dari mengupas kelapa, menggiling dan mencetak (nggelintiri) adonan untuk dimasak menjadi jenang sapar. Tradisi ini diadakan pada bulan Sapar dalam penanggalan Jawa, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur serta doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Event tahunan Sapar Agung Ditotrunan 2024 digelar di Sepanjang jalan Kolonel Suriji. Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni , Sekretaris Daerah Drs. Agus Triyono, M.Si dan beberapa kepala OPD hadir dalam event tersebut dan langsung mengapresiasi karena sebagai bentuk melestarikan budaya gotong royong masyarakat.
Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, masyarakat Kelurahan Ditotrunan tetap setia menjalankan tradisi ini dengan semangat yang sama seperti generasi sebelumnya. Salah satu tokoh masyarakat, mengungkapkan, "Event ini bukan hanya soal tradisi, tapi juga tentang menjaga tali silaturahmi dan rasa kebersamaan di antara warga. Modernisasi tidak boleh menghapus jati diri kita sebagai orang Jawa.
Rangkaian acara dimulai sejak hari Kamis hingga Sabtu. Dan puncaknya adalah kirab budaya yang menampilkan berbagai simbol adat, diiringi alunan gamelan dan tari-tarian tradisional. Peserta kirab mengenakan pakaian adat khas. Mereka adalah para ketua RW dan Ketua RT se Kelurahan Ditotrunan dengan membawa nampan berisi jenang sapar yang ditempatkan pada wadah daun pisang (takir), iringing-iringan menuju panggung dan dipersembahkan untuk PJ Bupati Lumajang.
Selain prosesi adat, perayaan ini juga diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan semua lapisan masyarakat, seperti bazar produk-produk UMKM, lomba burung, fashion show dan pentas budaya. Kehadiran generasi muda dalam perayaan ini menjadi bukti bahwa tradisi Sapar Agung masih relevan dan terus hidup di tengah modernisasi. Beberapa di antaranya bahkan turut serta dalam kegiatan seni dan budaya, yang bertujuan melestarikan warisan leluhur.
"Event Sapar Agung ini adalah cerminan betapa kayanya budaya kita. Kita bisa tetap maju dan modern tanpa melupakan akar budaya," ujar Ibu Soewignyo, seorang ibu RW yang aktif dalam persiapan acara.
Puncak acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama Abah H. Abd. Ghofar, diikuti dengan pembagian jenang sapar kepada seluruh warga. Suasana khidmat dan penuh syukur terasa dalam setiap event ini.
Event Sapar Agung Ditotrunan 2024 sekali lagi menjadi bukti bahwa tradisi dapat tetap lestari di tengah modernisasi. Masyarakat Ditotrunan, dengan segala upaya dan kecintaannya terhadap budaya, terus menjaga warisan leluhur agar tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang.(tr’s)
Kembali
Copyright © 2020 Diskominfo Kab. Lumajang - Dibuat dengan penuh V.2020.1